Halaman Pertama
Ku
buka lagi lembaranku yang lama
Lembaran depan ketika pertama kalinya ku bisa menulis
Menggambarkan cerita lewat goresan pena
Lembaran depan ketika pertama kalinya ku bisa menulis
Menggambarkan cerita lewat goresan pena
Saat
itu.. Adalah saat ku belum bisa memahami cinta
Saat sahabat dan musuh itu tak bisa di beda
Saat teman hanya utuk tertawa bersama
Karena memang tiada kesedihan di dada
Saat sahabat dan musuh itu tak bisa di beda
Saat teman hanya utuk tertawa bersama
Karena memang tiada kesedihan di dada
Ku
ingat ketika dulu kita berjalan beriringan di pepatang sawah
Ku ingat ketika dulu kita memanjat pohon bersama
Ku ingat ketika dulu kita berlarian di bawah tetes hujan yang sama
Memancarkan tawa dan wajah yang bahagia
meski terkadang tangis hadir di antara kita
Itu adalah bumbu cerita kita bersama
Ku ingat ketika dulu kita memanjat pohon bersama
Ku ingat ketika dulu kita berlarian di bawah tetes hujan yang sama
Memancarkan tawa dan wajah yang bahagia
meski terkadang tangis hadir di antara kita
Itu adalah bumbu cerita kita bersama
Kini
langit memang masih biru
Masih bersama awan putih yang selalu setia menemaninya
Namun warna itu seperti tiada hadir kembali
Warna berbentuk ikan, burung, segi empat dan sebagainya
Yang biasa dulu kita banggakan bersama
Masih bersama awan putih yang selalu setia menemaninya
Namun warna itu seperti tiada hadir kembali
Warna berbentuk ikan, burung, segi empat dan sebagainya
Yang biasa dulu kita banggakan bersama
No comments:
Post a Comment